Macet, Antara Jakarta, Tokyo, Paris dan Washington

Ada yang bilang kota Jakarta akan macet total Tahun 2014 dan ternyata memang mendekati kebenaran, hari ini (15 Januari 2014) Jakarta sungguh Macet yang terlalu.

Siapa yang tidak emosi dikala macet menghadang, terlalu naif kalo ada yang bilang kalau macet itu bisa dinikmati. Kota Jakarta sebagai Kota terbesar di Indonesia masih melekat erat dengan stigma macet. Belum ke Jakarta kalau belum merasakan macet.


Dengan tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang sangat fantastis sementara infrastruktur jalan/sistem transportasi yang seakan diam ditempat, sungguh sangat miris melihatnya. Bayangkan dalam 3 tahun terakhir (2010-2012) ada 4 Juta unit kendaraan motor bertambah, itu berarti tiap jam lebih dari 150 Kendaraan baru siap memenuhi jalan-jalan di Ibu Kota Jakarta.

Terlepas dari penyebab kemacetan yang sebetulnya kita tahu tapi kita memang belum mau berubah mari kita lihat ilustrasi kemacetan dibeberapa Ibu Kota Negara di dunia. Dengan menggunakan Google Maps kita bisa dengan mudah mengetahui kemacetan tiap Kota didunia seperti yang saya coba teliti pada Pukul 20.30 WIB Tanggal 15 Januari 2014:

Keterangan:
  • Warna Hijau, Kecepatan kendaraan rata-rata > 45 km/jam
  • Warna Kuning, Kecepatan kendaraan rata-rata > 15 km/jam
  • Warna Merah, Kecepatan kendaraan rata-rata > 5 km/jam
  • Warna Hitam, Kecepatan kendaraan rata-rata 0 km/jam (atau disebut MATOL alias macet total)

Singapura


Kuala Lumpur


Bangkok


Tokyo


London


Milan


Paris


Washington DC


Nah bagaimana dengan Kota Jakarta, jangan kaget berikut ini traffic yang berhasil terekam

Jakarta



Luar Biasa bukan, sangat-sangat luar biasa.

Kita disini sepertinya sudah paham betul apa saja penyebab kemacetan nah yang perlu kita tekankan sebagai orang perorang sebetulnya hanya satu, apa coba? Ya betul sekali, kita Cuma tinggal meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke kendaraan umum, sesimpel itu. 

Masih banyak alasan? menyalahkan pemerintah pusat? menyalahkan pemerintah daerah? Menyalahkan orang lain? coba sekarang kita berdiri didepan cermin dan kita akan menemukan siapa sebetulnya yang harus bertanggung jawab atas semua ini, betul itu adalah diri kita… kalo bukan kita yang merubah ini semua, siapa lagi?

Tapi saya masih ingat betul dahulu kala ada Pemimpin yang menjanjikan bakal membereskan Macet dalam 5 tahun!, entah beliau memang asal bicara, atau overoptimis, atau memang 'sengaja'? Sekarang malah beliau malah menebar janji yang lebih fantastis kepada rakyat indonesia dalam lingkup nasional, semudah itukah kita akan percaya kepada Calon Pemimpin Indonesia yang katanya Jujur, Sederhana dan Merakyat itu?

Begitulah Kemacetan, banyak yang tidak mengharapkan tapi ada juga yang "memanfaatkan", terlalu.

Related Posts:

2 Responses to "Macet, Antara Jakarta, Tokyo, Paris dan Washington"

Silahkan berkomentar dengan sopan

Bila tidak memiliki ID blogger bisa menggunakan Name/URL lalu masukkan Nama dan URL facebook/twitter anda. hindari menggunakan Anonim, Terima kasih.