Al-Khwarizmi Ilmuwan Muslim dan Bapak Aljabar

Tiba-tiba ada pertanyaan begini: Bagaimana jika saat ini Matematika tidak mengenal Angka 0-9? Pasti sejarah akan sangat berubah. Lalu siapakah penemu angka 0-9 tersebut? Sebelum kita jawab ada beberapa pertanyaan lagi siapa yang mengenalkan istilah Log, Sinus, Cosinus dan Tangen? Siapa pula yang mengenalkan bahwa bumi itu bulat lengkap dengan ukurannya jauh sebelum Abad ke 15 era Copernicus? Orang itu tak lain adalah Al-Khwarizmi

Siapa Al-Khwarizmi? Bagi sebagian orang lebih mengenal Ilmuwan besar seperti Nicolaus Copernicus, Galileo Galilei atau bahkan Albert Einstein dibandingkan dengan Ilmuwan-ilmuwan Besar Islam yang ternyata telah lebih dahulu bergelut untuk mencari ilmu Pengetahuan salah satunya adalah Al-Khwarizmi. Nama lengkap beliau adalah Muḥammad bin Musa Al-Khwarizmi, beliau lahir di Khwarizm (Sekarang bernama Kota Khiva) di Uzbekistan sekitar tahun 786. Al-Khwarizmi merupakan ahli matematika, astronomi, dan geografi.

Al-Khwarizmi, Bapak Aljabar

Tidak banyak yang tahu bahwa asal kata Algoritma berasal dari kesalahan pengucapan orang eropa terhadap namanya, karena Nama Al-Khwarizmi sulit disebutkan oleh lidah orang Barat maka beliau disebut “Algorismi”, kemudian berkembang menjadi “Algorism”, dan akhirnya menjadi kata “Algorithm” yang menjadi asal kata dari “aturan hitung”. Kalau kita lihat di Wikipedia inggris algorithm adalah “step-by-step procedure for calculations” atau yang berarti “langkah-langkah prosedur untuk berhitung”.

Karya-karya beliau yang terkenal dan menjadi rujukan Ilmuwan-ilmuwan eropa di masa setelahnya antara lain:

1. Aljabar
Nama Asli kitabnya yaitu Al-Kitab al-mukhtaṣar fī ḥisab al-jabr wa-l-muqabala atau dalam bahasa Indonesia berarti Kitab yang Merangkum Perhitungan Penyelesaian dan Penyeimbangan. Dari sinilah asal muasal kata Aljabar yang berangkat dari kata dasar “al-jabr” dalam bahasa arab. Di kitab tersebut dikenalkan tentang penyelesaian persamaan linear dan kuadrat. Dikitab ini juga dikenal istilah Logaritma, Sinus, Cosinus, Tangen, Secant, Cosecant dan lain sebagainya.

2. Dixit algorizmi
Kitab kedua ini bernama Kitab al-Jam’a wa-l-tafriq bi-ḥisab al-Hind atau dalam bahasa Indonesia berarti Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Hindu. Buku ini hilang dalam versi aslinya (arab) namun sudah diterjemahkan dalam bahasa latin. Dikitab inilah Al-Kwharizmi memperkenalkan Angka 0-9 dan dasar-dasar Algoritma. Pada eranya Ilmuwan barat masih menggunakan system abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan. Namun 250 tahun setelah Al-Khwarizmi mengenalkan angka 0 barulah ilmuwan barat menggunakannya didalam berbagai ilmu pengetahuan hingga saat ini angka 0-9 menjadikan bilangan yang wajib di setiap ilmu modern.

Simbol Angka berdasarkan Jumlah Sudut

3. Rekonstruksi Planetarium
Kitabnya bernama Kitab ṣurat al-Arḍ atau dalam Bahasa Indonesia artinya adalah Buku Kenampakan Bumi atau saat ini dikenal istilah Geografi, Kitab ini merupakan revisi dan penyempurnaan Geografi dari Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis lainnya mengikuti perkembangan umum. Disamping itu kitab ini berisi Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai. Beliau lah yang memperkenalkan pertama kali Peta Globe Bumi, hal ini menunjukkan bahwa teori bumi itu bulat telah digagas oleh beliau. Bahkan Al-Khwarizmi berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi. Melalui serangkaian penelitian, beliau berhasil mengukur garis tengah bumi yang sebenarnya dengan hanya selisih 2,877 kaki/877 meter dari perhitungan modern saat ini, Sungguh sebuah perhitungan luar biasa yang dapat dilakukan pada saat itu.

4. Astronomi
Dalam bidang Astronomi Al-Khwarizmi menelurkan Kitab Zīj al-sindhind atau dalam bahasa Indonesia berarti Tabel Astronomi. Kitab ini terdiri dari 37 simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui sekarang.

5. Kalender Yahudi
Kitab ini bernama Risala fi istikhraj taʾrikh al-yahud atau dalam bahasa Indonesia disebut Petunjuk Penanggalan Yahudi. Dalam kitab ini diterangkan tentang 19 tahun siklus interkalasi, hukum yang mengatur pada hari apa dari suatu minggu bulan Tishrī dimulai; memperhitungkan interval antara Era Yahudi(penciptaan Adam) dan era Seleucid ; dan memberikan hukum tentang bujur matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi.

Selain itu masih banyak lagi karya-karya beliau yang menakjubkan di bidang Ilmu Pengetahuan khususnya matematika. Pantaslah seluruh dunia mengakui bahwa Al-Khwarizmi adalah Bapak Aljabar. Ilmuwan-ilmuwan eropa banyak dipengaruhi oleh karya Al-Khwarizmi. Masyarakat modern saat ini merasakan buah manis dari pencapapain Al-Khwarizmi diantaranya yaitu Notasi angka 0-9, Notasi penempatan bilangan dengan basis 10, penggunaan bilangan irasional dan konsep Aljabar modern. Tidak Heran dalam bukunya “100 tokoh Ilmuwan yang paling berpengaruh” karya Jon Balchin, Al-Khwarizmi termasuk 100 tokoh Ilmuwan tersebut.

Al-Khwarizmi meninggal dunia pada 262 H/846 M di Baghdad. Wafatnya beliau meninggalkan banyak ilmu pengetahuan yang masih menjadi rujukan hingga saat ini, tidak keliru Alloh SWT menempatkan orang yang “berilmu” lebih tinggi beberapa derajat dari orang lain karena dengan Ilmu-nya seseorang dapat mencerdaskan orang lain dan menjadikannya amalan Jariyah yang pahalanya akan terus mengalir meskipun orang tersebut telah wafat. Mudah-mudahan kita bisa mendapat pelajaran dari kisah hidup Al-Khwarizmi dan semoga Alloh SWT menjadikan kita orang-orang yang Berilmu. Amin

"Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah: 11)

"Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa kepadanya." (H.R. Muslim)

Sumber:
Buku “Quantum Leaps, 100 Ilmuwan paling Berpengaruh di Dunia” karya Jon Balchin
http://id.wikipedia.org/wiki/Mu%E1%B8%A5ammad_bin_M%C5%ABs%C4%81_al-Khaw%C4%81rizm%C4%AB
http://en.wikipedia.org/wiki/Algorithm
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/12/20/tokoh-dunia-it-Al-Khwarizmi-bapak-aljabar-dan-algoritma/
http://azzein.wordpress.com/2011/10/19/biografi-al-khawarizm-algorizm-penemu-bilangan-nol/

Related Posts:

0 Response to "Al-Khwarizmi Ilmuwan Muslim dan Bapak Aljabar"

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan sopan

Bila tidak memiliki ID blogger bisa menggunakan Name/URL lalu masukkan Nama dan URL facebook/twitter anda. hindari menggunakan Anonim, Terima kasih.